Ibu Berhak Bahagia
Aku bangun pukul 4 pagi. Langit masih terlihat sangat gelap tetapi ayam sudah bersuara dari pukul 1 malam. Mungkin ingin membangunkan manusia untuk segera bersimpuh di kaki Tuhan meminta ampunan. Kulihat layar ponselku yang kosong. Hanya berwarna hitam dan waktu yang menampilkan sudah pukul 5 pagi. Kebiasaanku ketika bangun pasti tidur lagi karena penyakit insomniaku yang mulai kambuh kala seisi kepala mulai bising ditengah malam. Tidak ada istirahat yang benar-benar istirahat. Aku harus kembali kepada rutinitas-rutinitas yang membosankan. Apakah menjadi manusia harus melakukan rutinitas yang itu-itu saja? Atau memang sebenarnya aku yang cepat bosan dan tidak bisa menemukan hal-hal baru yang aku suka? Sebuah pesan muncul di layar notifikasi “Kak, Ibu marah-marah lagi.” Lagi dan lagi, pesan itu muncul setiap pagi di pukul 7 ketika aku sedang duduk di halte menunggu bus kota. Aku suka ketika menunggu bus kota di halte, karena setiap aku menunggu waktu berjalan begi...