Kau Tiada Hatiku Mati Rasa

Selepas berakhirnya sebuah kita, kini tersisa jejak-jejak kisah di dinding nestapa. Aku tak menyangka dari seluruh kisah hanya penuh dengan genangan air mata. Tanpa ada satu bab yang berisikan cerita bahagia. Bagaimana bisa? Padahal kau dan aku pernah lama bersama.


Kau tiada aku yang berduka.
Kau tiada aku yang terlara-lara.
Sampai waktu menyadari, bahwa hatiku telah mati rasa di kutuk semesta.

Sulit sekali rasanya menerima. Tentang sebuah kisah yang dulu pernah begitu berharga. Sempat memaksakan bahwa dunia ini hanya milik kita. Ternyata tidak. Semesta merenggut apa yang aku punya.


Perihal biasa, tetapi lukanya mengapa begitu menganga?


Apakah ini adalah bentuk kecemburuan semesta kalau aku tidak boleh mencintai seseorang begitu dalam? Maka dengan ini, hatiku di buat terancam.

 


Comments

Popular Posts