Kesempatan Kedua
Bagaimana bisa kau menebus sebuah dosa atas seluruh aku yang terluka?
Kau bilang perasaanmu itu ada. Tetapi bagiku rasamu telah sirna. Kau seperti melupa bahwa aku ini ada dan nyata. Kau beranggapan bahwa semua yang terjadi diantara kita baik-baik saja.
Apanya yang baik-baik saja?
Batinku terluka karena kau siksa. Lukaku yang melebar hingga menganga. Sebab dari sikapmu yang telah mendua. Katanya, aku ini satu-satunya wanita yang kau puja di balik dinding semesta. Apa buktinya? Kau menjadikanku hanya salah satunya dengan hadirnya puan barumu.
Kau seperti memenjarakanku dalam sebuah gubuk derita. Sehingga aku lupa cara untuk keluar mencari jalan yang kusebut sebagai dikara.
Kesempatan kedua memang masih ada. Tetapi untuk hati yang terlanjur kecewa, apa masih pantas kuberikan kau kesempatan kedua?
Kau bilang perasaanmu itu ada. Tetapi bagiku rasamu telah sirna. Kau seperti melupa bahwa aku ini ada dan nyata. Kau beranggapan bahwa semua yang terjadi diantara kita baik-baik saja.
Apanya yang baik-baik saja?
Batinku terluka karena kau siksa. Lukaku yang melebar hingga menganga. Sebab dari sikapmu yang telah mendua. Katanya, aku ini satu-satunya wanita yang kau puja di balik dinding semesta. Apa buktinya? Kau menjadikanku hanya salah satunya dengan hadirnya puan barumu.
Kau seperti memenjarakanku dalam sebuah gubuk derita. Sehingga aku lupa cara untuk keluar mencari jalan yang kusebut sebagai dikara.
Kesempatan kedua memang masih ada. Tetapi untuk hati yang terlanjur kecewa, apa masih pantas kuberikan kau kesempatan kedua?
Comments
Post a Comment