Namamu Masih Menetap

Sudah banyak detik yang berputar menjelajahi waktu. Tetapi tidak dengan hatiku yang mencoba menjelajahi Puan baru. Aku masih saja terjebak dalam lautan kenangan yang masih belum bisa terlupakan. Hanya karena sebuah nama yang masih betah tinggal.

Sudah ke sekian kali aku menyuruh namamu pergi. Namun ia bersikukuh untuk menetap. Bahkan namamu memintaku untuk terus kusembah dalam harapan-harapan yang aku tahu kita tak akan pernah bisa kembali bersama.

Andai kamu tahu kalau namamu masih setia kupanjatkan pada setiap sujud malamku. Dan, andai aku bisa mengetahui siapa seseorang yang kini sedang kamu doakan. Apakah itu aku?

Aku hanya takut jika namamu masih menetap meskipun tak sekalipun kamu berbalik menatap, itu hanya akan menambah ketersiksaan pada hatiku. Aku hanya takut jika sewaktu-waktu namamu akan pamit pergi dan menggantikan posisi baru untuk kusebut lagi dalam doa. 

Dan aku takut jika tiba-tiba kamu memintaku untuk kembali kala aku sedang bersama yang baru yang bisa membahagiakanku.

Apakah kamu akan kembali?
Karena namamu masih menetap. Di sini. Di hatiku. Di setiap doa-doaku. 


Comments

Popular Posts